Beli Pulsa Bayar Besok? Jangan Melunak Pada Utang!
Kalau ada di antara pelanggan Anda yang meminta kemudahan beli pulsa bayar besok, sebaiknya ditolak saja. Bahkan meskipun selama ini sangat loyal, tidak ada alasan untuk Anda melunak dan memberikan kelonggaran soal pembayaran. Mengapa demikian? Karena sekali Anda membiarkan berutang, dampaknya pada bisnis sangat besar.
Namun, apakah alasan-alasan di atas kemudian membenarkan Anda untuk memberikan pinjaman atau utang pada konsumen? Tentu saja tidak, karena pada prinsipnya :
Jika memberikan pinjaman, risiko modal tidak kembali sangat tinggi. Meskipun Anda merelakan utang pulsa elektrik dengan denominasi lima ribu, Anda sudah rugi Rp5.700,- yang tidak serta merta ter-cover oleh laba penjualan. Jelas bukan ancaman dari utang ini tidak main-main? Apalagi, meskipun berjanji melunasi esok hari, belum tentu benar ditepati.
Anda tidak perlu takut bisnis menjadi sepi hanya karena tidak memberikan pinjaman. Sebab, ada kunci pemasaran lain yang dapat Anda coba terapkan sebagai langkah tandingan :
Berutang untuk Mempertahankan Pelanggan? Big No!
Budaya utang bukan merupakan suatu hal yang baru. Biasanya, akad piutang ini terjadi dalam usaha dari pedagang pada pembeli jika :
1. Pembeli adalah Pelanggan Loyal
Biasanya, alasan utama penjual memberikan kelonggaran soal pembayaran adalah pembeli bersangkutan merupakan pelanggan setia. Bukan sekali dua kali bertransaksi di situ tetapi sudah berulang kali. Pengulangan ini secara otomatis menimbulkan kepercayaan tersendiri dari penjual terhadap pembeli. Sehingga, sekalinya berutang, Anda tidak ragu untuk mengiyakan.
2. Pembeli Merupakan Orang Dekat
Saat yang meminta beli pulsa bayar besok merupakan orang yang dikenal baik alias cukup dekat atau bahkan kerabat, Anda otomatis tidak enak untuk menolak. Sebab, keengganan memberikan utang bisa berujung dengan renggangnya hubungan. Daripada silaturahmi terputus, Anda memutuskan untuk memberikan utang, secara sukarela atau terpaksa.
3. Dalam Rangka Promosi
Mengingat persaingan yang semakin sengit, memberikan kelonggaran pembayaran juga dianggap menjadi strategi yang jitu. Bahkan ada yang tidak ragu untuk memberikan promosi berupa produk gratis atau potongan diskon besar-besaran. Tidak dapat dimungkiri memang bahwa metode seperti ini memang sangat menarik minat para konsumen.
Namun, apakah alasan-alasan di atas kemudian membenarkan Anda untuk memberikan pinjaman atau utang pada konsumen? Tentu saja tidak, karena pada prinsipnya :
- Bisnis adalah bisnis, jadi tidak ada sangkut pautnya dengan hubungan pribadi. Jangan sampai karena mengenal baik satu sama lain, lantas Anda membiarkan orang bersangkutan berutang. Apalagi bila terjadi terus menerus hingga jumlahnya membuncah.
- Promosi usaha yang sehat tidak harus membuat Anda terbebani. Membiarkan konsumen berutang, apalagi memberikan produk secara gratis hingga diskon yang tidak masuk akal bukan bagian dari promosi yang baik.
Membiarkan Konsumen Berutang = Membiarkan Bisnis Gulung Tikar
Meskipun saat ini banyak aplikasi yang memberikan keringanan beli pulsa bayar besok, tidak lantas Anda harus ikut-ikutan. Ketika Anda membiarkan konsumen berutang, maka bisnis Anda yang terancam gulung tikar. Apalagi aplikasi-aplikasi tersebut didukung oleh investor, sedangkan Anda sebagai master dealer merupakan pengusaha mandiri.
Jika memberikan pinjaman, risiko modal tidak kembali sangat tinggi. Meskipun Anda merelakan utang pulsa elektrik dengan denominasi lima ribu, Anda sudah rugi Rp5.700,- yang tidak serta merta ter-cover oleh laba penjualan. Jelas bukan ancaman dari utang ini tidak main-main? Apalagi, meskipun berjanji melunasi esok hari, belum tentu benar ditepati.
Anda tidak perlu takut bisnis menjadi sepi hanya karena tidak memberikan pinjaman. Sebab, ada kunci pemasaran lain yang dapat Anda coba terapkan sebagai langkah tandingan :
- Gencar beriklan pada orang-orang terdekat atau dunia maya melalui jejaring sosial dan blog pribadi.
- Menyediakan metode pembayaran yang lengkap, mulai dari tunai hingga non tunai meliputi rekening bank dan dompet digital.
- Merekrut sebanyak mungkin sub agen dalam jaringan master dealer Anda sehingga jangkauan semakin luas dan pemasaran juga lebih mudah.